Monday, May 26, 2008

Monaco oh Monaco....

Salam Olahraga.....

Luar biasa!!!
Itu yang bisa diberikan untuk GP Monaco 2008 kemarin malam.
Kesalahan sekecil apapun, bisa berakibat yang sangat luar biasa bagi si pembalap.
(Sampe pegel nih kepala nontonnya, film 300 sampai bener-bener gue lewatin)

Hujan sudah diprediksikan saat kualifikasi Sabtu kemarin digelar dan itu terjadi di race minggu kemarin.
Ferrari di pole position dan kedua, diikuti McLaren, BMW. Bila race kemarin tidak hujan, kemungkinan besar Ferrari P1 dan P2 (prediksinya begitu lho, soalnya susah overtake di Monaco).

Race dimulai dengan sangat baik oleh Massa dan Hamilton, sampai akhirnya Hamilton melakukan kesalahan sehingga masuk pit stop untuk mengganti ban kanan yang rusak akibat menghantam barrier. Kemudian diikuti Massa yang tidak bisa mengendalikan mobilnya selepas melewati garis start. Hal ini langsung diambil alih oleh Kubica yang menempel ketat Massa.
Nah disinilah ternyata strateginya McLaren, pergantian ban dan mengisi lebih banyak bahan bakar membuahkan hasil untuk Hamilton.
Hamilton leading cukup jauh akhirnya, sampai melakukan pitstop kedua, jarak antara Kubica-Masa sekitar 14 detik.
Pergantian ban intermediate ke ban untuk trek kering dilakukan oleh semua tim. Hamilton masih cukup menjaga jarak dengan Kubica-Massa. Yang sangat mengejutkan adalah Adrian Sutil dari Force India yang berada di lima besar, malah melewati sang juara bertahan Kimmi dari Ferrari. Sungguh suatu pencapaian yang sangat bagus untuk seorang Adrian Sutil dan Force India tentunya. Sampai akhirnya, insiden yang sangat parah dialami Nico Rosberg yang menghasilkan Safety Car untuk kedua kalinya mengubah keadaan. (Thanks God Rosberg keluar dengan selamat, sekali lagi Jet Darat F1 benar-benar mobil yang aman untuk pengendaranya.)

Setelah SC, Hamilton sepertinya sudah tidak bisa terbendung lagi. Dan lagi-lagi insiden yang sangat-sangat menyedihkan terjadi bagi Adrian Sutil dan Force India.
Insiden terjadi karena Ferrari yang dikendalikan Kimmi mendadak sliding dan tidak terhindarkan benturan dengan mobil Adrian Sutil. Keduanya masuk pit kembali, Kimmi keluar pit, Adrian Sutil tidak bisa melanjutkan lomba. Tampak di layar TV, betapa terpukulnya Adrian Sutil. Posisi yang sangat sulit dicapai (mungkin untuk musim 2008) bagi Force India dan Sutil sendiri, terpaksa dikubur kembali. Come on Sutil!!

Dan akhirnya lomba ditutup dengan kemenangan Lewis Hamilton, yang akhirnya menyelesaikan lomba dengan waktu dua jam (lap tidak dihitung kembali, karena limit F1 dua jam tidak bisa dipenuhi dengan total 78 laps dan kondisi yang tidak bisa dipredikisi di Monaco 2008), disusul Kubica dan Massa. Juara tahun 2007, Fernando Alonso benar-benar gigit jari di Monaco ini dengan Renaultnya.....Oh Alonso....

Superb Race!!! Sampai jumpa di Canada 8 Juni 2008.......

Friday, May 23, 2008

One Step Closer to Threepeat


Klub basket Indonesia Satria Muda (SM) Britama selangkah lagi mewujudkan impiannya untuk mencetak rekor three peat dalam kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) apabila besok sore berhasil mengalahkan Panasia Garuda di kandangnya (Bandung) di game ke tiga Final IBL musim ini.

Di game kesatu dan kedua dari Final IBL yang dilangsungkan di Jakarta yang menggunakan sistem best of five, SM berhasil mengalahkan Panasia dan unggul sementara 2-0.

SM bisa dibilang menguasai dunia basket Indonesia saat ini setelah sukses menggusur pesaingnya Aspac yang merajai kompetisi IBL beberapa tahun yang lalu. Sebagian pemain SM memang banyak yang rutin penghuni timnas basket Indonesia seperti Rony Gunawan, Wahyu Widayat Jati, Faisal Achmad, Welly Situmorang, Youbel Sondakh dan Amin Prihantono.

Mampukan SM segera menuntaskan ambisi three peat ini besok di Bandung? Apapun hasilnya semoga yang terbaik untuk basket Indonesia.

Adiossssss

Wednesday, May 21, 2008

Yamaha menguasai MotoGP LeMans 2008

Salam Olahraga Bona.......

Harusnya ini ditulis hari Senin setelah race, tetapi karena kesibukan dan urusan keluar kota jadinya terbengkalai deh. Tulis menulis lagi deh....

MotoGP di LeMans kemarin benar-benar seru sebetulnya, antara trek basah (sebelum race MotoGP turun hujan, dan saat race juga ada hujan kecil) dan kering (saat mulai race MotoGP).
Pedrosa sebagai pole position, disusul Edward, Stoner, Rossi, Lorenzo, mengindikasikan bahwa race di LeMans ini benar-benar akan seru.

Dan terbukti, sejak race dimulai, Pedrosa dan Stoner sudah tancap gas. Kalau lihat diawal race, sepertinya Stoner akan memenangi MotoGP LeMans ini.
Ternyata semuanya berubah, Rossi mendekati tiga terdepan, Edward disusul kemudian Stoner dan Pedrosa. Race kemudian semakin melebar antara Rossi dan kelompok di belakangnya.
Yang semakin seru adalah masuknya Lorenzo ke kelompok di belakang Rossi.
Lorenzo benar-benar membuktikan bahwa dia sebagai “Rookie” di MotoGP harus diperhitungkan oleh para senior MotoGP.
Lorenzo memperlihatkan kematangannya di MotoGP LeMans kali ini, melewati Edward, Stoner dan Pedrosa untuk P2.
Edward juga tidak mau kalah begitu saja, berawal dari kerusakan motor dari Stoner, dia mampu mendekati Pedrosa.

Akhirnya, Rossi tidak tertahankan untuk meraih P1 dan mencetak rekor 90 kemenangan sepanjang karirnya. Lorenzo meraih P2 dengan cedera yang masih ada di kakinya. Yang ketiga Edward, berhasil melepaskan diri dari ancaman Pedrosa.
Yamaha P1-P2-P3, mungkin MotoGP LeMans kali ini adalah hasil yang tersukses untuk pabrikan dari Jepang ini, kalau tidak salah P1-P2 pernah diraih oleh Max Biaggi dan Carlos Checa di Brno dan P1-P3 juga pernah diraih oleh Rossi dan Edward (Cuma lupa di race mana yah..he..he..)
Mau Bridgstone atau Michelin, mau FIAT Yamaha atau tim nomor 2 Yamaha sepertinya performa Yamaha semakin meningkat untuk race musim 2008.
Apakah ini mengindikasikan Ducati dan Honda menyerah?? Kita tunggu saja race berikutnya di Italia.



Ayo Doni Tata!!!! Kamu Bisa!!!!

Tuesday, May 20, 2008

HOME-ROAD 22-3 as NBA welcomes the Conference Finals

Only the third road victories closed the second round saga of the 2008 NBA Playoff starring the mighty SPURS against the bravery HORNETS. In a round that included some of the best stories from 8 best teams in the league so far, home teams won their first 12 games before Billups-less PISTONS showed their experience by beating a more complete but less-experienced MAGIC. Then it went another nine in-a-row before LAKERS' superstars finished off the JAZZ, guardian of the Delta Center.

The closing game at New Orleans this morning summed up that this year NBA title wouldn't go farther than the magnificent 8 that won the last twenty eight titles, starting by Bird's CELTICS in 1981, one of their 3 titles in the 80s. Duncan's SPURS is the defending champion, with Magic's LAKERS won 5, Thomas' PISTONS had 2 consecutive, Shaq's LAKERS went 3 in-a-row, and Billups' PISTONS once in between.

As the series goes to Conference Final, it wouldn't be likely there be another sweep (although I'd like to bet for one), but some may bet that there's another 7-game series battle to the end. Every team will do everything in order to guard their homecourt advantage they desperately had during 82 regular games. Like Coach Rivers said, "We want our homecourt advantage, and we fought (82 regular games) for that!" And so be it! CELTICS has never won a single game outside Boston Garden, and must went through 7 games series twice in their journey to Eastern Conference Final, but they were a perfect 8-0 on home. LAKERS and SPURS, who were also perfect in home games, won 3 and 2 games on the road, respectively. PISTONS who lost in their first playoff games (on HOME!), went to the Eastern Final after 5-1 home record and 3-2 record on the road.


So... what does it take to advance to the Final? A road win, i guess. Just one.

Friday, May 16, 2008

Thomas-Uber Cup 2008

Baru-baru ini, tepat sebelum pagelaran Piala Thomas-Uber 2008 digelar, ada yang bertanya di satu komunitas olahraga, "Eh, Thomas-Uber sudah mau mulai yah? Siapa saja pemain-pemainnya? Kok nama-namanya cuma sedikit saya yang kenal?"


Alih-alih menjadi penguasa Piala Thomas sampai sekarang (13 kali juara dari keikutsertaan sejak 1958; bisa saja kurang dari itu andaikan Cina tidak baru ikut pada tahun 1982), pemain-pemain Indonesia sekarang "kurang dikenal" oleh rakyat Indonesia, yang menjadikan olahraga ini sebagai satu-satunya olahraga yang mampu berprestasi sampai level tertinggi di dunia internasional. Keringnya prestasi yang diukir pemain-pemain, baik putra maupun putri, menjadi penyebab mengapa nama-nama mereka lebih banyak ditulis di media massa sebagai pecundang daripada pemenang. Juga berita bulutangkis - yang akhirnya sering ditulis seadanya dan kurang mendapat porsi cukup, akibat minim prestasi tadi - semakin terpojokkan dengan berita-berita olahraga lain yang lebih "komersil" seperti sepakbola, balap mobil, basket, sampai reli dan golf.


TIM PIALA THOMAS

Soni Dwi Kuncoro (BWF 6), adalah pemain dengan peringkat tertinggi sehingga menjadi tunggal pertama. Prestasinya sejauh ini "hanya" 3 kali juara Asia, runner-up Kejuaraan Dunia 2007, dan medali perunggu Olimpiade 2004, serta beberapa kali mengalahkan Taufik. Peringkat tertingginya adalah BWF 3 (2004).
Taufik Hidayat (BWF 7), mungkin adalah pemain Indonesia yang paling populer. Prestasinya bisa dikatakan yang paling banyak dari anggota tim lainnya, mungkin hanya bisa disaingi oleh banyaknya gosip infotainment tentangnya. Sejak junior ia telah mencuri perhatian, dengan masuk final All-England di usia yang ke-17, dan menempati BWF 1 di tahun yang sama (1998). Masuk dalam tim Piala Thomas sejak 2000, dan sudah mengangkat piala ini 2 kali (2000, 2002). Ia lebih disorot karena ketidakkonsistenannya, sehingga walaupun mempunyai kemampuan untuk menjadi pemain hebat, ia lebih sering menjadi "pelengkap" dalam sebuah turnamen.
Simon Santoso (BWF 14), adalah pemain yang pernah saya lihat secara langsung saat berlatih, back in 1997 @ Tangkas, Jakarta. Dari awal memang sudah terlihat bahwa tidak ada kegigihan seperti yang diperlihatkan hampir semua seniornya yang waktu itu (dekade 90an, kecuali Haryanto Arbi mungkin) merajai dunia bulutangkis internasional. Walau berharap situasi itu tidak bertahan, namun sampai sekarang, koleksi gelarnya "hanya" berupa turnamen satelit di Vietnam, 2005. Statusnya hanya lebih sering menjadi "pembunuh raksasa", untuk kemudian "dibunuh" oleh kompetitor lainnya. Berharap ia dapat menjadi penentu di saat yang penting.
Tommy Sugiarto (BWF 50). Bicara pemain ini, tidak bisa tidak akan terkait kepada bapaknya, mantan pemain nasional era 80an serta ketua Pengda PBSI DKI Jakarta, Icuk Sugiarto, dan isu nepotisme seputarnya. Dengan prestasi 2 gelar turnamen satelit, wajar jika publik mempertanyakan masuknya Tommy ke dalam tim. Apalagi dengan adanya pemain Indonesia berperingkat lebih tinggi dalam daftar BWF (Andre Kurniawan Tedjono, BWF 33), serta ada 2 pemain WNI yang membela negara lain di atasnya (Ronald Susilo, BWF 27, SIN; Dicky Palyama, BWF 37, NED) yang menunjukkan ada yang salah dalam sistem pembinaan PB PBSI.
Markis Kido/Hendra Setiawan (BWF 1), adalah pasangan yang dapat dibanggakan Indonesia saat ini. Melestarikan tradisi Indonesia sebagai penyumbang ganda putra terbaik di dunia, mereka mampu menjawab tantangan ini, walaupun belum terlalu mendominasi seperti ganda generasi sebelumnya, Chandra Wijaya/Sigit Budiarto atau Chandra/Tony Gunawan.
Hendra Gunawan/Joko Riyadi (BWF 19), cukup mengejutkan karena dipasang sebagai ganda kedua, padahal masih ada Alvent Yulianto/Luluk Hadiyanto (BWF 6), yang pada saat terakhir tidak dimasukkan ke dalam tim dengan alasan hubungan antar mereka yang kurang baik. Semoga mereka juga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi tim.
Chandra Wijaya/Nova Widianto (--), bukan pasangan sebenarnya. Chandra terakhir berpasangan dengan Tony Gunawan, yang karena membela Amerika Serikat, tidak bisa memperkuat tim Thomas Indonesia. Nova, berpasangan dengan Lilyana Natsir, merupakan ganda campuran terbaik dunia saat ini, dipilih karena pengalamannya bermain ganda yang cukup fleksibel. Munculnya nama mereka juga tak lepas dari kontroversi.


Sedangkan untuk turnamen PIala Uber, Indonesia memang masih susah menembus dominasi Jepang (akhir 60an-awal 80an) dan Cina (pertengahan 80an-sekarang), membawa pulang piala tersebut 3 kali, dua kali di antaranya secara berturut sewaktu masih diperkuat ratu bulutangkis Indonesia, Susi Susanti. Dengan turnamen yang sekarang dipenuhi oleh eksodus pemain-pemain Cina ke negara-negara Eropa, diharapkan "kemurnian" ditambah semangat dan motivasi berlipat ganda di hadapan publik akan mampu mengulang kenangan tahun 1994.

TIM PIALA UBER

Maria Kristin Yulianti (BWF 30), tunggal putri terbaik yang dimiliki Indonesia. Cukup ironis, mengingat sejak Susi Susanti pensiun, sektor tunggal putri menjadi bulan-bulanan negara lain, bahkan menjuarai turnamen sekali setahun menjadi kemewahan tersendiri. Prestasi terbaik Maria adalah menjuarai 5 turnamen satelit, dan runner-up di beberapa kejuaraan berbintang.
Adrianti Firdasari (BWF 35), prestasinya sedikit lebih baik dengan 2 juara di kantungnya. Bergantian dengan Maria untuk menjadi tunggal pertama-kedua, kali ini peringkatnya kebetulan lebih rendah, dan harapan yang lebih besar digantungkan ke pundaknya untuk mencuri nilai.
Pia Zebadiah Bernadet (BWF 78), jarang bermain dalam turnamen internasional, namun posisinya pada tunggal ketiga memberinya tekanan yang besar. Cukup potensial bila diberi pengalaman bertanding lebih banyak. Adalah adik dari Markis Kido, anggota tim Thomas.
Fransisca Ratnasari (BWF 93), merupakan produk satu generasi bersama Maria, Firda, dan Pia, hanya poin saja yang memisahkan ranking mereka di BWF. Butuh latihan untuk meningkatkan kemampuan bermain agar mereka bisa menembus peringkat atas.
Vita Marissa/Lilyana Natsir (BWF 9), berstatus sebagai spesialis ganda, kedua pemain ini ternyata menjadi juara di kesempatan pertamanya sebagai ganda putri tahun lalu di Cina, dan menjadi harapan di tengah kesulitan Indonesia mencari ganda putri andalan.
Jo Novita/Greysia Polii (BWF 18), dipasangkan sejak tiga tahun lalu. Masih perlu mencari lebih banyak pengalaman, namun perannya sebagai ganda kedua akan menentukan kemenangan tim.
Rani Mundiasti/Endang Nursugianti (BWF 19), sejak menjadi juara di sebuah kejuaraan di tahun 2006, tidak pernah lagi menembus babak perempatfinal dalam turnamen. Perlu menambah pengalaman dan kemampuan bermain.



***saat ringkasan ini dibuat, Tim Uber telah berhasil melaju ke final, pertama kalinya sejak 1998, setelah menaklukkan finalis tahun lalu, Jerman, dengan 3-1. Kontras dengan Tim Thomas, yang harus tunduk dari Korea Selatan, 0-3, dan gagal maju ke final untuk ketigakalinya berturut-turut.

Maju terus srikandi Indonesia! Berbenahlah, arjuna Nusantara!

Monday, May 5, 2008

Minggu 4 Mei 2008 - Hari Balapan

Salam Olahraga,

kata yang harus diucapkan bila bertemu dengan si Bona Meymey...hehehehe....

Minggu kemarin banyak sekali kejadian dalam dunia olahraga, khususnya mengenai otomotif.
Wah ternyata kemarin para pembalap Indonesia mendulang poin untuk musim ini. Doni Tata dan Satrio Hermanto mendapat satu poin dimasing-masing race yang mereka ikuti.
Good joob buat mereka, semoga semakin ditingkatkan di race selanjutnya (eh A1 udah abis yah, ya udah buat Satrio Hermanto, Race musim depan yah).

Ke balapan motor, untuk kelas 250cc, sayang sekali Bautista, terpeleset dan tertinggal sangat jauh dari grup awal. Kalau ngga, mungkin akan seru, track masih dalam kondisi basah sebagian, ternyata riders 250cc bener-bener bernyali tinggi buat tancap gas. Juara 250cc GP Shanghai diraih Mika Kallio, rider dari Finlandia dan masih memimpin klasemen 250cc.
Next MotoGP, The Doctor is back on business...hehehehe...setelah menunggu terlalu lama untuk seorang Valentino Rossi, akhirnya di GP Shanghai, The Doctor menang dengan kombinasi Yamaha-Birdgestone tahun ini. Kedua Pedrosa dan ketiga Stoner. Pedrosa ngga tau nih, kok mulai agak melempem di lap-lap penentuan, 3detik perbedaannya dengan Rossi. Bandingkan dengan lap-lap awal, pertengahan, jarak dengan Rossi sangat dekat, berbeda jauh dengan lap-lap terakhir.

Jorge Lorenzo, wah rider muda ini memang dashyat mengawali debutnya di MotoGP. Kecelakan hebat di latihan sebelumnya, dibuktikan dengan finis di posisi 4 GP Shanghai. Sepertinya Pedrosa, Rossi, Stoner siap-siap menghadapi Lorenzo di race selanjutnya.

Rekap dari MotoGP Shanghai, Ducatti dengan Stoner sudah mulai tersaingi oleh Honda dan Yamaha. Rossi dengan Yamaha-Bridgestone sudah mulai meningkat performanya. Lorenzo...wow...keren men!!! Dani Pedrosa, nomor dua, masih berbahaya buat Rossi, Lorenzo dan Stoner. Masih leading klasemen untuk MotoGP setelah GP Shanghai.

Colongan sedikit :
Hari Minggu kemarin ditutup dengan kemenangan Liverpool atas City 1-0. Welldone..You'll Never Walk Alone.
Dilanjutkan dengan Senin yang membahagiakan, Celtics lolos ke 2nd Round, 4-3 utk Celtics atas Hawks. Game 7, 65-99...gila double digit lagi...
Red Sox juga mendominasi atas Rays...asyik mimpin lagi American League East...mudah-mudahan ngga kepleset yah di Detroit...Let's Go Red Sox!!!!
Enak nih kayanya kalau Celtics dan Red Sox juara yah...

Ok, Stip, udah dulu yah...mau kerja lagi...
Salam Olahrasa...eh..Olahraga...

-YNWA-

Poin Pertama Indonesia: Heroik dan Membanggakan!

Kalau ada event olahraga yang sangat santai dinikmati dan penuh canda tawa bersama teman sambil makan siang dan minum susu, pastilah itu balap motor 250cc, dimana Doni Tata Pradita turun mewakili tim Yamaha Pertamina Indonesia. Isu seputar mampu tidaknya pembalap Indonesia meraih poin di dunia balap internasional - di tengah makin maraknya balap liar di jalanan lokal - terus bergulir sampai, pada akhirnya, dengan aksi heroiknya, Pradita berhasil meraih poin pertamanya (juga diklaim sebagai "poin pertama yang diraih Indonesia dalam keikutsertaannya di ajang balap internasional")

Seiring dengan itu, entah kebetulan atau bukan, pada penutupan balap A1 musim ini di Inggris, pembalap Indonesia Satrio Hermanto juga meraih sebiji poin, setelah menuntaskan Feature Race di posisi 10.

Balap motor 250cc sendiri kemarin menyisakan banyak cerita, seperti kesalahan Alvaro Bautista yang harus dibayar mahal dengan melorotnya posisi dari pemimpin balap menjadi urutan ke-13, perubahan posisi di depan sampai akhirnya Mika Kallio mengakhirinya sebagai juara, dan ditutup dengan blunder Yuki Takahashi, yang sebenarnya dapat mengklaim tempat terakhir di podium, namun karena manuver yang kebablasan di tikungan menjelang finis(kemungkinan karena faktor teknis), harus melorot ke urutan 7. Dan, tanpa mengecilkan perjuangan Pradita, kecelakaan yang menimpa 6 pembalap lain akhirnya melengkapi drama minggu siang kemarin di Shanghai.

Sementara dalam panggung utama bertajuk MotoGP - maaf, tidak ada pembalap Indonesia di ajang ini - aktor utama dalam beberapa musim terakhir yang mulai terpinggirkan, Valentino Rossi, akhirnya membuktikan bahwa kepiawaiannya membalap masih patut diperhitungkan. Dominasi yang dulu sempat ditunjukkannya sudah tidak ada lagi, bahkan musim ini diperkirakan akan berjalan seru dan ketat, melihat 4 seri yang sudah berjalan sejauh ini masing-masing dijuarai oleh pembalap yang berbeda. Persaingan yang merata ini semakin menarik untuk disaksikan minggu demi minggu. Semoga cepat sembuh, Jorge Lorenzo!

Sunday, May 4, 2008

Ada Apa Di Celtics? Ketika babak kedua sudah di depan mata...

Penggemar NBA sebenarnya sudah bersiap-siap melihat akhir dari babak I playoff (dengan hormat, tanpa mengecilkan fans Atlanta Hawks, tapi mereka tidak dirancang untuk membuat kejutan sejauh ini!), andai saja Boston Celtics bisa membuat paling tidak 2 field goal di menit terakhir untuk memenangkan game 6 tadi pagi. Sayangnya itu tidak terjadi, dan sementara ini fans Celtics sedang tidak habis pikir akan keadaan ini. Tim dengan rekor terbaik melawan tim terburuk; sesuatu yang sepertinya mudah, bahkan tidak mustahil dengan 4-0. Tim terbaik di Barat, L.A. Lakers telah memberi contoh bagaimana seharusnya hasil akhir yang benar jika tim peringkat pertama bertemu dengan tim terlemah.

Game yang dilaksanakan serentak pagi tadi sepertinya telah dirancang untuk menjadi penutup rangkaian drama babak I playoff NBA 2008, yang walaupun dihiasi perlawanan tim yang lebih inferior, tetap saja tak mampu menahan laju tim unggulan. Washington Wizards yang mengejutkan Cleveland Cavaliers saat unggul di Ohio, malah tenggelam di kandang sendiri oleh triple-double LeBron James. Houston Rockets yang berharap Rafer Alston kembali bisa merubah hoki mereka saat menghadapi garangnya Delta Center, akhirnya takluk oleh Utah Jazz. Tapi ternyata 3pt Joe Johnson dalam selang menit terakhir mampu merusak acara terakhir, hingga Cavs paling tidak dapat beristirahat 2 hari lebih lama, sambil berharap akan mendapat lawan yang lebih ringan.

Dan saat minggu pagi besok dipertandingkan partai pembuka babak II di kandang New Orleans Hornets yang kedatangan San Antonio Spurs, para petinggi stasiun televisi ABC bakal terus memutar otak; akankah mereka melakukan segala upaya agar skenario partai klasik Lakers-Celtics tetap terjadi di final NBA 2008?

Friday, May 2, 2008

Salam Olahraga!

SALAM OLAHRAGA!

Selamat datang di blog yang akan memuat cerita-cerita yang memukau dari dunia olahraga -mungkin tidak semuanya, tapi akan diusahakan cukup banyak untuk dapat menambah informasi di sekitar pertandingan olahraga - dari penulis yang juga merangkap penggemar dan pelaku olahraga. Di blog ini akan ada lebih dari satu penulis, dengan latar belakang, sudut pandang, gaya bahasa, olahraga favorit, tim favorit yang sangat mungkin berbeda satu sama lain, tapi tetap mengedepankan jiwa dari olahraga itu sendiri, yaitu sportivitas di atas kemenangan ragawi.

Perkenalkan Steve. Seorang penggila olahraga dari kecil, dikenalkan dengan bulutangkis dari kelas 1 SD, kemudian tenis tidak lama kemudian, dan sampai sekarang, olahraga itulah yang paling digemarinya untuk dilakoni. Mengagumi Boris Becker, Michael Chang, serta Steffi Graf di masa jayanya, sekarang sudah kurang intens mengikuti perkembangannya, dikarenakan ada olahraga yang lebih menarik perhatiannya. Mengenal sepakbola sejak kelas 2 SD, dengan pertandingan pertama adalah Inggris-Belanda 1-3 (fase grup putaran final Piala Eropa 1988), yang berakhir dengan tim yang terakhir menjadi pujaan hatinya. Melihat Liverpool F.C. kalah dari Crystal Palace pada semifinal F.A. Cup 1990, dan menjadi senang dengan klub berbaju merah ini. Basket bertemu dengannya sewaktu SMP, saat kartu basket menjadi mainan sehari-harinya. Langsung kagum dengan David Robinson dan San Antonio Spurs-nya, berlanjut ke Tim Duncan 'n co. Juga nge-fans berat ama duo Michael: Schumacher dan Doohan. Sempat baca suatu majalah bernuansa Kristen saat SMU, dan mengidolai tim Green Bay Packers. Lalu di seputaran 2007 dikenalkan pada Boston Red Sox, langsung merasa kedekatan yang aneh. Mendukung Indonesia sampai mati dalam setiap pertandingan internasional, terutama dalam pertandingan bulutangkis yang sangat mewakili jatidiri bangsa.

Selamat menikmati hidangan ini, dan ingat, tetap pertahankan sikap jujur dalam hidupmu.
SPORT UP YOUR LIFE!!!