Sepakbola, Swiss, Chapuisat. Bicara sepakbola Swiss, orang tak bisa tidak akan menyebut Stephane Chapuisat. Pemain ini melegenda di Swiss, dan bersamanya Swiss dibawa lolos fase grup pada beberapa kali putaran final Piala Dunia. Tahun ini negara palang merah ini ingin membuktikan bahwa mereka masih punya potensi yang bisa dibanggakan di level Eropa. Paling tidak sampai pertandingan perdana kemarin malam, mereka belum bisa membuktikannya. Acara pembukaan yang berlangsung dengan lancar tidak dapat diteruskan oleh tim tuan rumah untuk meraih 3 poin. Cek meruntuhkan harapan rakyat Swiss untuk melihat timnya meraih kemenangan pertama di EURO 2008 melalui gol pemain pengganti Vaclav Sverkos.
Bermain lebih mengandalkan semangat, Swiss memang terlihat masih agak di bawah Cek dalam teknik permainan. Babak pertama berlangsung tanpa gol dan berimbang, terlihat bahwa kedua tim masih demam panggung. Sial bagi tuan rumah, penyerang yang juga kapten Alexander Frei cedera cukup parah di pertengahan babak sehingga harus diganti dengan Hakan Yakin. Masuk babak kedua Cek mengganti Jan Koller dengan Sverkos, yang terbukti mampu menjebol gawang Swiss dalam sebuah set piece memanfaatkan kelengahan pertahanan lawan. Tak ingin dipermalukan, Swiss bukannya tidak mempunyai peluang. Peluang terbaik didapat saat dalam sebuah kemelut, Tomas Ujfalusi menyentuh bola dengan tangannya. Bola liar kemudian ditendang Yakin, namun dihalau Petr Cech dan bola muntah yang diteruskan Johan Vonlanthen. Satu lagi kejadian yang mirip seperti itu, dengan pelaku yang juga sama, yaitu Ujfalusi, semakin menambah kelabu hari bagi masyarakat Swiss.
Pemain pengganti pula yang membuat perbedaan dalam pertandingan kedua Grup A, Portugal-Turki. Bermain imbang di babak pertama, diselingi gol dari bek Portugal, Pepe, yang dianulir wasit karena offside, Portugal memantapkan keunggulan melalui gol kedua oleh pemain pengganti Raul Meireles, setelah gol pertama oleh... (lagi-lagi) Pepe! Turki terlihat bermain keras menjurus kasar untuk mengimbangi teknik pemain-pemain Portugal di babak pertama, strategi yang berhasil menahan Portugal di babak pertama. Hamit Altintop yang mendadak harus bermain di posisi bek kanan, mampu menjaga daerah kanan pertahanan timnya, yang lebih sering diserang melalui pergerakan Simao Sabrosa. Bahkan kerjasamanya dengan Mehmet Aurelio mampu merepotkan sisi kiri pertahanan Portugal. Sayang, itu belum cukup untuk membawa Turki lolos dari hadangan Portugal.
Upacara pembukaan berlangsung meriah dan sukses. Sayang kesuksesan di perandingan hari pertama bukan menjadi milik tuan rumah. Akankah Austria, tuan rumah yang lain, mampu menampilkan hasil yang lebih baik? Kita tunggu saja nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment